Metode biopsi adalah prosedur medis di Singapura di mana sampel kecil jaringan Anda diambil untuk pemeriksaan laboratorium. Biopsi otak, khususnya, digunakan sebagai metode diagnostik untuk mengidentifikasi jenis tumor otak atau lesi di otak. Biopsi biasanya dilakukan ketika metode diagnostik non-invasif lainnya, seperti tes pencitraan (MRI scan, rontgen, atau CT scan) dan tes darah tidak meyakinkan.
Selain itu, biopsi memberikan kesempatan untuk dokter dalam membuat rencana pengobatan yang disesuaikan serta menentukan stadium atau tingkat keparahan penyakit, yang mana itu penting untuk memprediksi kemungkinan perjalanan penyakit dan prognosis Anda. Dalam kasus penyakit kronis, biopsi berulang dapat membantu memantau perkembangan kondisi Anda dan menyesuaikan strategi pengobatannya.
Di Singapura, ada beberapa metode biopsi yang dapat dipakai untuk mengambil sampel dari otak untuk dianalisis. Metode biopsi tersebut, meliputi:
Pasien dibius dengan anestesi umum untuk memastikan kenyamanan dan keamanan mereka. Biopsi adalah prosedur yang cukup invasif, karena itu, operasi biopsi hanya dilakukan jika manfaat untuk mendapatkan diagnosis dipastikan lebih besar daripada risiko operasinya.
Jika Anda mengalami salah satu dari kondisi di atas, segera buat janji temu dengan Chou Neuroscience Clinic untuk mendapat pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi Anda.
Hasil yang dapat Anda harapkan setelah menjalani biopsi bergantung pada beberapa faktor, di antaranya termasuk alasan dilakukannya biopsi, jenis jaringan atau sampel yang diambil, dan laboratorium yang menganalisis sampel tersebut.
Beberapa hasil yang bisa diharapkan dari biopsi, meliputi konfirmasi diagnosis, identifikasi penyakit, stadium (tingkat dan penyebaran penyakit), petunjuk pengobatan, informasi prognosis, dan perawatan yang disesuaikan dengan kondisi Anda.
Penting untuk dicatat bahwa waktu keluarnya hasil biopsi dapat bervariasi. Beberapa hasil mungkin bisa keluar dalam beberapa hari, sementara untuk kasus yang lebih kompleks mungkin memerlukan waktu beberapa minggu. Dokter spesialis bedah saraf harus mengomunikasikan hasil tersebut, menjelaskan signifikansinya, dan mendiskusikan langkah perawatan medis Anda selanjutnya. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang hasil biopsi Anda, diskusikanlah dengan dokter spesialis bedah saraf Anda.
Jumlah sesi yang diperlukan setelah biopsi awal sangat bervariasi tergantung sifat dari kondisi Anda dan pendekatan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter spesialis bedah saraf. Terkadang, biopsi bisa menjadi prosedur sekali jalan untuk mendapatkan informasi diagnostik. Namun, Anda mungkin perlu menjalani beberapa sesi untuk kasus pengobatan lanjutan, seperti kemoterapi, terapi radiasi, atau kontrol penyakit.
Dokter spesialis bedah saraf akan menentukan sesi yang tepat berdasarkan diagnosis dan rencana pengobatan Anda. Penting untuk memiliki komunikasi yang rutin dan terbuka dengan mereka untuk memahami jadwal pengobatan Anda serta ekspektasi terkait biopsi dan sesi lanjutan lainnya.
Prosedur biopsi biasanya tidak terasa sakit karena anestesi lokal digunakan untuk mematikan area tersebut, sehingga Anda tidak akan merasa sakit. Namun, Anda mungkin akan mengalami sedikit rasa tidak nyaman atau nyeri ringan setelah prosedur yang dapat diatasi dengan obat pereda nyeri.
Seperti prosedur medis lainnya, biopsi memiliki beberapa risiko, seperti perdarahan, infeksi, kerusakan pada struktur di sekitarnya, dan reaksi yang merugikan terhadap anestesi. Dokter akan menilai risiko ini secara cermat dan mendiskusikannya dengan Anda sebelum prosedur dilakukan sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat.
Ada, tergantung pada situasi (dan kondisi spesifik Anda), ada beberapa alternatif untuk biopsi. Teknik diagnostik non-invasif, seperti MRI scan dan CT scan, seringkali dapat memberikan informasi berharga tentang kelainan otak. Selain itu, prosedur yang lebih minimal invasif, seperti pungsi lumbal atau tes darah, mungkin dipertimbangkan untuk dilakukan guna mengumpulkan diagnosis.
Perlu dicatat bahwa biopsi biasanya tidak direkomendasikan sebagai langkah pertama dalam pemeriksaan diagnostik. Dalam banyak kasus, dokter spesialis bedah saraf akan lebih dulu mengeksplorasi metode dengan invasif lebih kecil.