Conditions

Ependimoma

Apa itu Ependimoma?

Ependimoma adalah jenis tumor otak langka yang tumbuh di otak atau sumsum tulang belakang. Penyakit ini berasal dari sel-sel ependimal, yaitu sel yang melapisi ventrikel otak dan saluran sentral sumsum tulang belakang. Sel-sel ini menghasilkan cairan serebrospinal yang membantu melapisi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Tumor ini tumbuh ketika sel ependimal berkembang biak secara tidak terkendali, membentuk massa atau tumor di dalam sistem saraf pusat.

ependimoma
Ependimoma adalah tumor otak langka yang berasal dari otak atau sumsum tulang belakang.

Ada tiga jenis utama ependimoma yang dikategorikan berdasarkan lokasi dan tingkat keparahannya. Ketiga jenis tersebut, di antaranya:

  • Subependymoma (Tingkat 1): lebih sering terjadi pada orang dewasa dan tumbuh di dekat ventrikel otak.
  • Myxopapillary ependimoma (Tingkat 1): lebih sering terjadi pada pria dewasa dan tumbuh di sumsum tulang belakang.
  • Ependimoma klasik (Tingkat 2): paling sering terjadi dan tumbuh di otak pada orang dewasa dan anak-anak.
  • Ependimoma anaplastik (Tingkat 3): tumbuh lebih cepat daripada jenis ependimoma lainnya dan ada di dekat dasar otak. Jenis ini cenderung lebih agresif, dapat menyebar ke bagian lain dari otak, dan lebih berpotensi untuk kambuh.

Apa saja penyebab Ependimoma?

Penyebab tumor ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, secara umum, kanker ini disebabkan oleh mutasi genetik yang menyebabkan sel-sel bermutasi dan tumbuh secara tidak terkendali. Hal ini menyebabkan terbentuknya tumor sehingga menimbulkan kanker.

Apa saja gejala Ependimoma?

Gejala dan tanda-tanda khusus yang dialami penderita tumor ini seringkali bergantung pada lokasi tumor di dalam sistem saraf pusat. Berikut adalah beberapa gejala umum terkait ependimoma:

  • Sakit kepala: Sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus dan sering memburuk merupakan keluhan yang sering dialami penderita ependimoma.
  • Mual dan muntah: peningkatan tekanan intrakranial akibat tumor dapat menyebabkan mual dan muntah, terutama pada pagi hari atau setelah melakukan aktivitas fisik.
  • Kejang: ependimoma yang tumbuh di dekat permukaan otak dapat mengiritasi jaringan otak di sekitarnya serta berpotensi memicu kejang. Kejang dapat berupa gerakan tidak biasa, perubahan kesadaran, atau gangguan sensorik.
  • Gangguan penglihatan atau keseimbangan: ependimoma yang memengaruhi area spesifik pada otak, yang bertanggung jawab atas penglihatan atau keseimbangan, dapat menyebabkan gangguan visual, seperti penglihatan ganda atau penglihatan kabur, dan masalah koordinasi serta keseimbangan.
  • Kelemahan atau mati rasa: ependimoma di sepanjang sumsum tulang belakang dapat menekan atau mengganggu fungsi saraf sehingga menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada ekstremitas (sistem anggota gerak tubuh). Kondisi ini dapat memengaruhi lengan, kaki, atau keduanya.
  • Hidrosefalus: ependimoma di dalam sistem ventrikel otak dapat menghalangi sirkulasi normal cairan serebrospinal yang dapat menyebabkan hidrosefalus. Gejalanya termasuk lingkar kepala yang membesar dengan cepat pada bayi atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa yang lebih tua.
hydrocephalus
Hidrosefalus dapat terjadi pada bayi dan anak-anak yang menderita ependimoma.

Apakah Ependimoma menyakitkan?

Ependimoma dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman tergantung pada tingkat dan lokasi tumor. Penderita ependimoma spinal akan mengalami sakit di leher dan punggung, sementara penderita ependimoma intrakranial/otak akan mengalami sakit kepala.

Siapa yang berisiko terkena Ependimoma di Singapura?

Meskipun penyebab pasti dari tumor langka ini belum dipahami sepenuhnya, beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini, seperti:

  • Usia: dapat menyerang segala usia, tetapi lebih sering didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda, dengan jumlah kasus signifikan terjadi pada mereka yang berusia di bawah 5 tahun.
  • Predisposisi genetik: para peneliti telah mengidentifikasi kaitan yang signifikan antara perkembangan ependimoma dan kelainan genetik yang dikenal sebagai neurofibromatosis tipe 2 (NF2). Penderita neurofibromatosis tipe 2 lebih berisiko mengembangkan berbagai tumor sistem saraf, termasuk ependimoma.

lumbar puncture
Analisis cairan serebrospinal akan dilakukan untuk mengukur senyawa kimia yang ada di CSF.

Bagaimana diagnosisnya?

Diagnosis terhadap ependimoma melibatkan evaluasi komprehensif dan serangkaian tes diagnostik untuk mengumpulkan informasi penting tentang tumor. Berikut ini adalah gambaran tahapan diagnosisnya:

  • Pemeriksaan klinis: pada tahap awal, dokter spesialis bedah saraf akan melakukan pemeriksaan klinis secara menyeluruh. Dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami, riwayat kesehatan, dan riwayat keluarga dengan kondisi neurologis atau tumor. Selama pemeriksaan neurologis, dokter akan memeriksa penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi, dan refleks Anda.
  • Tes pencitraan: tes pencitraan, seperti magnetic resonance imaging (MRI scan), dipakai untuk mendiagnosis ependimoma. MRI scan memberikan visualisasi otak dan sumsum tulang belakang secara detail dengan resolusi tinggi, yang membantu mengidentifikasi lokasi, ukuran, dan karakteristik tumor.
  • Tusuk lumbal: tusuk lumbal, juga dikenal sebagai spinal tap (pungsi lumbal) atau analisis cairan serebrospinal, dapat direkomendasikan saat diagnosis ependimoma. Selama prosedur ini dijalankan, jarum akan dimasukkan dengan hati-hati di antara dua tulang belakang bawah untuk mengambil cairan serebrospinal (CSF) di sekitar sumsum tulang belakang. CSF yang diambil kemudian dianalisis untuk mencari keberadaan sel tumor atau kelainan lainnya.

Apa saja pilihan pengobatan Ependimoma di Singapura?

Pengobatan penyakit ini biasanya bergantung pada berbagai faktor, termasuk lokasi, tingkat keparahan tumor, dan kesehatan pasien secara umum. Berikut adalah beberapa pengobatan utama yang tersedia untuk pasien ependimoma di Singapura:

  • Operasi: biasanya, tindakan operasi merupakan pengobatan lini pertama untuk ependimoma yang bertujuan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin secara aman. Meskipun pengangkatan tumor secara keseluruhan tidak selalu dapat dilakukan karena faktor lokasi tumor, tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengurangi ukuran tumor guna meringankan gejala dan meningkatkan prognosis.
  • Radioterapi: radioterapi berperan penting dalam pengobatan ependimoma, terutama pada kasus di mana pengangkatan seluruh tumor sulit dilakukan atau untuk ependymoma tingkat tinggi. Teknik radiasi yang canggih, seperti intensity-modulated radiation therapy (IMRT) atau terapi proton, dapat digunakan untuk mengincar tumor secara presisi sekaligus meminimalkan paparan radiasi ke jaringan yang sehat.
  • Kemoterapi: kemoterapi dapat dipertimbangkan untuk kasus ependimoma tertentu, terutama untuk tumor tingkat tinggi atau tumor yang kambuh. Obat kemoterapi diberikan secara oral atau melalui suntikan intravena, dan obat ini akan memperlambat pertumbuhan atau membunuh sel kanker.
  • Uji klinis: partisipasi dalam uji klinis bisa menjadi pilihan bagi beberapa pasien ependimoma. Uji klinis menawarkan akses ke pengobatan dan terapi inovatif yang masih diteliti tingkat keefektifannya.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Adakah efek jangka panjang atau komplikasi yang terkait dengan pengobatan ependimoma?

Efek jangka panjang pengobatan ependimoma bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi, tingkat, dan jenis pengobatan tumor yang digunakan. Potensi komplikasi bisa berupa defisit neurologis, perubahan kognitif, dan kanker sekunder.

Berapa angka harapan hidup terhadap ependimoma?

Angka harapan hidup untuk penderita ependimoma bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat, lokasi, dan keberhasilan pengangkatan tumor melalui operasi (reseksi). Secara umum, ependimoma tingkat rendah memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan ependimoma tingkat tinggi.

Bisakah ependimoma kambuh setelah diobati dan apa saja tanda-tanda kekambuhannya?

Terkadang, ependimoma dapat kambuh pasca pengobatan. Tanda-tanda kekambuhannya bisa terdiri dari kembalinya gejala sebelumnya, defisit neurologis baru, atau kelainan yang terdeteksi pada pemeriksaan pencitraan lanjutan. Pemantauan medis secara teratur sangat penting untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kemungkinan kekambuhan penyakit sesegera mungkin.

Layanan Konsultasi Virtual

+65 9761 1163
Jadwal Konsultasi
Senin - Jumat pukul 11.00 - 18.00 | Sabtu pukul 11.00 - 14.00 | MINGGU LIBUR
Hak Cipta © 2024 Chou Neuroscience Clinic | Syarat & Ketentuan
Copyright © 2023 Chou Neuroscience Clinic. All Rights Reserved
cross