MRI (Magnetic Resonance Imaging) scan adalah alat pemeriksaan diagnostik untuk memvisualisasikan struktur internal tubuh Anda secara komprehensif. Dalam konteks otak dan tulang belakang, MRI lebih direkomendasikan karena memiliki kemampuan yang superior dalam mendeteksi adanya kelainan dengan tingkat sensitivitas mencapai 90% dan tingkat akurasi sebesar 85%. Sebagai alat pencitraan yang handal dalam menjalankan praktik neurologi dan bedah saraf, MRI berperan penting dalam deteksi dini berbagai kondisi otak dan tulang spinal (belakang). MRI scan otak & tulang belakang memungkinkan intervensi dini dan meningkatkan peluang pemulihan.
Berbeda dengan rontgen dan CT scan, MRI memiliki keunggulan karena tidak memancarkan radiasi pengion untuk mendapatkan gambar otak dan tulang belakang secara detail. Hal ini sangat berarti, terutama bagi ibu hamil atau anak-anak, karena memprioritaskan pada pengurangan paparan radiasi.
Selain itu, MRI juga memungkinkan gambar organ internal bisa ditampilkan pada beberapa bidang untuk memberikan visualisasi struktur tubuh yang paling akurat dari berbagai sudut pandang.
MRI scan bekerja dengan cara mengirimkan semburan gelombang radio ke medan magnet di sekitar tubuh manusia, yang kemudian diubah menjadi gambar pada komputer. Karena tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, MRI scan pada dasarnya memetakan atom hidrogen di dalam tubuh agar dapat memberikan visualisasi otak dan tulang belakang yang presisi dan detail. Sinyal yang dikeluarkan oleh setiap sel dalam tubuh manusia selama pemindaian MRI memungkinkan produksi gambar secara detail dengan kemampuan untuk membedakan berbagai jenis jaringan.
Selama proses pemindaian otak dan tulang belakang berlangsung, Anda akan diposisikan di atas meja pemeriksaan dan akan didorong masuk ke dalam mesin MRI. Anda mungkin akan diikat atau diberi bantal untuk mencegah adanya gerakan berlebihan. Saat Anda berada di dalam mesin, Anda tetap dapat berkomunikasi dengan petugas jika memerlukan bantuan. Bagi pasien yang mengalami kesulitan untuk tetap diam (karena nyeri cedera, kecemasan, atau klaustrofobia), dokter mungkin akan memberikan anestesi sebagai penenang sampai prosedur selesai. Anda mungkin juga diberi suntikkan pewarna untuk memvisualisasikan aliran darah dengan lebih baik, tetapi ini tergantung pada kasus yang dialami pasien. MRI scan dapat memakan waktu antara 30 menit hingga 2 jam, tergantung pada kebutuhan pemeriksaan medis tertentu.
MRI scan dapat mendeteksi kelainan yang mungkin terlewatkan oleh CT scan dan rontgen. Berikut ini adalah beberapa kondisi dan kelainan yang dapat dideteksi oleh MRI scan:
MRI scan otak dan tulang belakang pada dasarnya dapat membantu mendeteksi adanya tumor, degenerasi, kelainan struktural, kompresi saraf, dan masalah terkait jaringan lunak. MRI scan menjadi standar paling tinggi untuk proses diagnosis karena seringkali jaringan tulang belakang dan otak terlihat kompleks dan memerlukan pemeriksaan detail.
Setelah masalah teridentifikasi, dokter bedah saraf akan memberikan penjelasan menyeluruh tentang temuan tersebut, dilanjutkan dengan diagnosis yang tepat. Rencana pengobatan juga akan diberikan untuk meringankan gejala dan membangun jalan menuju pemulihan. Konsultasi dengan dokter juga mencakup resep obat dan perubahan gaya hidup yang harus diterapkan untuk memastikan kondisi Anda tidak semakin parah.
Di Chou Neuroscience Clinic, Anda bisa mendapatkan solusi terbaik untuk kondisi kesehatan Anda. Kesejahteraan Anda adalah prioritas kami. Hubungi kami sekarang untuk memperoleh diagnosis dan penanganan dini.
Biasanya, satu sesi MRI scan sudah cukup untuk mendiagnosis dan mengidentifikasi kelainan pada otak dan tulang belakang Anda. Namun, dokter mungkin juga akan merekomendasikan MRI scan ulang untuk memantau kondisi Anda dalam jangka waktu tertentu. Ketika MRI dipakai sebagai alat pemantauan, dokter bedah saraf Anda dapat menilai apakah pengobatan yang diberikan berhasil atau perlu dievaluasi untuk diganti dengan modul pengobatan lain.
Jika Anda batuk, bersin, atau menelan ludah selama MRI, pemindaiannya perlu diulang. Sebagai gantinya, Anda dapat memberitahu petugas untuk menjeda pemindaian melalui metode komunikasi yang tersedia (speaker, tombol, atau bel). Tidak perlu khawatir jika Anda tanpa sengaja membuat gerakan kecil selama MRI. Kami memahami bahwa diam dalam waktu lama bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan kami siap membantu Anda melewatinya. Namun, jika pemindaian diperkirakan memakan waktu yang lama (lebih dari 30 menit), kami mungkin akan merekomendasikan anestesi untuk mengurangi ketidaknyamanan Anda.
Anda boleh memejamkan mata, tetapi sebaiknya jangan tertidur karena Anda mungkin akan bergerak secara tidak sadar atau mengalami kedutan saat tidur.
MRI scan tidak dapat dilakukan pada pasien dengan alat elektronik implan jantung (CIED), klip aneurisma intrakranial, dan implan koklea. Namun, kondisi ini tidak selalu kaku. Implan dan alat bantu terbaru yang ditanam di dalam tubuh biasanya aman untuk MRI. Oleh karena itu, penting untuk menginformasikan semua riwayat kesehatan Anda kepada dokter bedah saraf selama konsultasi guna meminimalisir risiko.
MRI dan CT scan adalah alat diagnostik yang sama-sama berharga dan tidak tepat untuk mengatakan bahwa salah satu lebih unggul dari yang lainnya. CT scan lebih cocok untuk kasus darurat dan situasi yang membutuhkan diagnosis cepat. MRI scan memang memberikan visualisasi yang lebih detail dengan sedikit gangguan, tetapi durasi prosedur ini mungkin tidak cocok untuk semua pasien. Selain itu, MRI juga memiliki keterbatasan pada pasien dengan ukuran tubuh yang besar.
Lebih daripada itu, dalam banyak kasus, CT scan sudah cukup untuk mendiagnosis dan menangani suatu kondisi. Sebaiknya serahkan saja pemilihan alat diagnostik kepada dokter. Yakinlah, dokter akan merekomendasikan alat yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.