Terdapat berbagai jenis tumor otak pada anak yang umum terjadi, di antaranya:
Astrositoma: astrositoma adalah tumor otak (bisa jinak atau ganas) yang tumbuh dari astrosit (sel berbentuk bintang) dan keparahannya bisa berkisar dari tingkat 1 (paling jinak) hingga 4 (paling agresif).
Ependimoma: ependimoma dapat dialami oleh siapa pun, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak. Tumor ini muncul ketika ada sel tumor yang tumbuh di sumsum tulang belakang atau otak.
Brainstem Glioma: brainstem glioma terjadi ketika ada sel tumor yang tumbuh di batang otak atau sumsum tulang belakang.
Kraniofaringioma: kraniofaringioma adalah jenis tumor otak jinak langka yang tumbuh di dekat kelenjar pituitari.
Pineoblastoma: pineoblastoma terjadi ketika sel tumor mulai tumbuh di kelenjar pineal, kelenjar yang bertanggung jawab untuk produksi melanin. Tumor ini tumbuh dengan cepat dan dapat menyebar ke berbagai area otak.
Kanker Pleksus Koroid: choroid plexus carcinoma (kanker pleksus koroid) adalah jenis tumor otak langka yang lebih sering terjadi pada anak-anak. Tumor ini tumbuh di jaringan choroid plexus yang berfungsi memproduksi cairan serebrospinal (CSF) untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang.
Deteksi dini dan perawatan yang komprehensif sangat penting dalam penanganan tumor otak anak dan untuk meningkatkan hasil pengobatannya.
Apa saja penyebab Tumor Otak pada Anak?
Tumor otak tumbuh ketika beberapa sel berkembang biak secara tidak terkendali dan membentuk massa sel abnormal yang disebut tumor. Namun, penyebab pasti tumor ini tidak selalu sepenuhnya dipahami, tetapi bisa disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor. Dalam beberapa kasus, kondisi genetik mungkin turut andil karena mutasi genetik tertentu dapat meningkatkan risiko perkembangan tumor. Selain itu, faktor lingkungan juga dapat berkontribusi pada pembentukan tumor ini meskipun pemicu tertentu belum bisa diidentifikasi secara jelas.
Meskipun penyebab pastinya tidak selalu diketahui, tetapi sangat penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan dini adanya tumor dan mencari pertolongan medis sesegera mungkin. Mengidentifikasi dan mengobati tumor otak ini sejak dini dapat secara signifikan berdampak pada prognosis tumor dan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.
Apa saja gejala Tumor Otak pada Anak?
Beberapa gejala dari tumor otak yang menyerang anak-anak, meliputi:
Sakit kepala berat yang terjadi secara terus-menerus
Sering mengalami muntah yang tidak dapat dijelaskan
Kejang atau konvulsi
Perubahan pada penglihatan, seperti penglihatan ganda atau kabur
Masalah keseimbangan dan kesulitan koordinasi
Kelemahan atau mati rasa pada lengan dan kaki
Perubahan pada tingkah laku atau kepribadian
Kesulitan untuk berjalan atau menjaga keseimbangan
Regresi perkembangan atau kesulitan belajar
Hidrosefalus, yaitu peningkatan ukuran kepala pada bayi
Jika anak Anda mengalami gejala-gejala tersebut, buatlah janji temu sekarang juga.
Apakah Tumor Otak pada Anak menyakitkan?
Rasa sakit terkait tumor otak pada anak dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti lokasi, ukuran, dan kecepatan pertumbuhan tumor. Pada beberapa kasus, tumor otak dapat menyebabkan sakit kepala berat dan berlangsung secara terus-menerus. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua tumor otak dapat menimbulkan rasa sakit karena beberapa tumor tidak menimbulkan gejala yang terlihat sampai ukuran tumor cukup besar dan menekan struktur di sekitarnya di dalam otak.
Siapa yang berisiko mengibdap Tumor Otak pada Anak di Singapura?
Di Singapura, tumor otak anak dapat menyerang anak-anak dari berbagai latar belakang dan kelompok usia, tetapi tidak ada kelompok tertentu yang secara eksklusif memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena tumor otak.
Meskipun krusial untuk menyadari potensi faktor risiko yang dapat mencakup paparan radiasi, bahan kimia tertentu, atau obat-obatan tertentu dalam dosis tinggi, tetapi perlu diingat bahwa sebagian besar anak dengan faktor risiko ini tidak serta merta memiliki tumor otak. Faktanya, sebagian besar kasus terjadi tanpa adanya faktor risiko yang diketahui.
Bagaimana diagnosis terhadap Tumor Otak pada Anak?
Diagnosis terhadap tumor otak anak melibatkan serangkaian tindakan, di antaranya:
Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan: untuk menilai gejala dan fungsi neurologis pada anak.
Biopsi atau reseksi bedah: diperlukan guna mendapatkan diagnosis yang akurat serta untuk menentukan jenis tumor.
Analisis laboratorium: sampel jaringan yang diperoleh melalui biopsi akan diperiksa di laboratorium untuk mengidentifikasi jenis spesifik dari sel tumor.
Pemeriksaan tambahan: analisis genetik dapat dilakukan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang sel tumor dan membantu dalam merencanakan pendekatan pengobatan yang paling efektif.
Apa saja pilihan pengobatan untuk Tumor Otak pada Anak di Singapura?
Terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk tumor otak yang menyerang anak-anak di Singapura, di antaranya:
Operasi: prosedur yang berguna untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin tanpa merusak fungsi penting otak.
Kemoterapi: obat yang sangat kuat dipakai untuk mengincar dan menghancurkan sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan sebelum atau sesudah operasi, atau dikombinasikan dengan perawatan lain.
Radioterapi: sinar berenergi tinggi dipakai untuk mengincar dan mengecilkan tumor.
Terapi target: berfokus pada fitur molekuler tertentu dari sel tumor untuk kemudian membasmi mereka.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apakah anak saya akan membutuhkan terapi radiasi atau kemoterapi?
Kebutuhan anak Anda terhadap terapi radiasi atau kemoterapi bergantung pada jenis, lokasi, dan stadium tumor otak yang didiagnosis secara spesifik. Hal ini dapat didiskusikan dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi anak Anda.
Bagaimana pengobatan tumor ini akan memengaruhi kehidupan anak saya sehari-hari?
Dampak pengobatan terhadap kehidupan anak Anda sehari-hari dapat bervariasi tergantung pada kondisi anak, jenis tumor otak, dan rencana pengobatan.
Bagaimana kita bisa mengendalikan gejala dan efek samping selama proses pengobatan?
Untuk mengendalikan gejala dan efek samping selama proses pengobatan, bekerjasamalah dengan dokter spesialis bedah saraf yang dapat memberikan strategi dan dukungan yang dibuat khusus untuk menangani berbagai tantangan yang mungkin muncul terkait kondisi ini.