Meningioma adalah tumor otak yang biasa terjadi di Singapura dan merupakan tumor primer sistem saraf pusat (SSP) yang paling umum. Tumor ini terbentuk dari meningen, khususnya sel meningothelial (arachnoid).
Meningen adalah lapisan yang melindungi SSP dengan cara menambatkan otak dan mencegah gerakan berlebihan yang dapat mengganggu stabilitas otak. Ketika terjadi mutasi pada membran ini, sel tumor akan terbentuk.
Meskipun sering kali bersifat jinak (tidak berpotensi kanker) dan tumbuhnya lambat, meningioma dapat menyebabkan masalah neurologis yang signifikan, tergantung pada lokasi dan tingkatnya. Hal ini berarti fungsi tubuh seseorang dapat berubah secara drastis. Di bawah ini adalah jenis, tingkatan, dan klasifikasinya:
Meningioma | Tingkat | Deskripsi |
Meningioma jinak | I | Tumor jinak dengan batas yang jelas. Biasanya pertumbuhannya lambat dan mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. |
Meningioma atipik | II | Tumor tingkat menengah dengan kemungkinan kambuh yang lebih tinggi. |
Meningioma anaplastik | III | Tumor ganas yang sangat jarang terjadi serta berpotensi untuk metastasis ke paru-paru, tulang, hati, kelenjar getah bening, dan ginjal. |
Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Pada dasarnya, tumor ini merupakan hasil dari mutasi genetik, terutama kelainan pada kromosom, seperti Neurofibromatosis tipe 2 (NF2). Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya.
Gejala yang muncul pada kondisi ini bisa bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, dan area spesifik otak yang terkena. Berikut adalah beberapa gejalanya:
Dalam banyak kasus, tumor jenis ini bersifat asimptomatik (tidak bergejala). Oleh karena itu, pasien jarang mengalami rasa tidak nyaman atau nyeri pada tahap awal. Namun, seiring tumbuhnya sel tumor, gejala nyeri biasanya berasal dari sakit kepala di lokasi perkembangan tumor.
Beberapa elemen tertentu yang dapat memperbesar risiko terkena tumor ini, antara lain:
Penyakit ini seringkali diidentifikasi saat seseorang sedang menjalani pemeriksaan untuk alasan kesehatan lain, seperti perubahan perilaku secara tiba-tiba dan penurunan kemampuan penglihatan. Kemudian, dokter spesialis saraf akan melakukan serangkaian tes diagnostik untuk memastikan diagnosis terhadap penyakit ini:
Tergantung pada jenis dan ukuran tumor, pendekatan pengobatan yang dilakukan mungkin berbeda-beda. Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia saat ini adalah:
Diklasifikasikan sebagai "besar" jika diameternya mencapai 3-5 sentimeter. Ini biasanya merupakan meningioma tingkat II.
Secara umum, prognosis (peluang kesembuhan) penyakit ini positif, terutama untuk meningioma jinak dengan perkiraan 8 dari 10 pasien dapat sembuh secara total. Harapan hidup pasien bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan secara menyeluruh. Untuk meningioma ganas, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun mencapai lebih dari 67%, sedangkan tingkat kelangsungan hidup 10 tahun sekitar 61%.
Diskusi dengan dokter spesialis bedah saraf diperlukan untuk mengetahui prognosis yang tepat dan spesifik bagi kasus Anda. Jangan berkecil hati dengan hasil diagnosis terhadap penyakit ini. Prognosis telah meningkat seiring waktu berkat semakin berkembangnya penelitian dan teknik pengobatan terbaru. Biasanya, Anda akan pulih dan dapat menjalani kehidupan normal.