Penyakit epilepsi, yang di Singapura juga dikenal sebagai gangguan kejang, adalah kondisi neurologis kronis yang menyebabkan kejang secara berulang dan tidak terduga. Kejang terjadi akibat semburan aktivitas listrik secara tidak normal yang dihasilkan oleh sel-sel otak yang rusak, sehingga menyebabkan berbagai perubahan fisik dan pengindra (sensory). Perubahan ini dapat bermanifestasi sebagai kejang-kejang, hilangnya kesadaran, kesadaran yang terganggu, atau sensasi yang tidak biasa.
Epilepsi bukanlah penyakit tunggal, tetapi terdiri dari berbagai spektrum gangguan, dengan epilepsi dan kejang yang bervariasi menurut tingkat keparahan dan jenisnya. Kondisi dapat muncul pada segala usia dan mungkin memiliki berbagai penyebab.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kejang, penting untuk dipahami bahwa epilepsi adalah kondisi medis yang memerlukan evaluasi, dan seringkali pengobatan, oleh tenaga kesehatan profesional. Meskipun tidak ada obat untuk epilepsi, penyakit ini seringkali dapat dikendalikan secara efektif dengan obat-obatan dan terapi lain untuk meningkatkan kualitas hidup Anda.
Apa saja penyebab umum dari Epilepsi di Singapura?
Penyebab epilepsi biasanya tidak dapat diidentifikasi pada sekitar 50% penderita. Namun, epilepsi telah dikaitkan dengan berbagai faktor, seperti:
Cedera: cedera atau trauma pada kepala dapat menyebabkan epilepsi.
Genetika: jenis epilepsi tertentu cenderung diwariskan dalam keluarga.
Kondisi otak: tumor otak dan bagaimana perkembangan beberapa pembuluh darah dapat menyebabkan epilepsi.
Infeksi: infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit, dapat menyebabkan epilepsi.
Gangguan perkembangan: gangguan perkembangan tubuh, seperti autisme, dapat menyebabkan epilepsi.
Apa saja gejala Epilepsi?
Gejala epilepsi meliputi:
Kejang
Kehilangan kesadaran
Konvulsi
Sensasi yang tidak biasa
Otomatisme
Kebingungan
Kelelahan
Masalah pada memori
Perubahan emosional
Cedera
Apakah Epilepsi menyakitkan?
Epilepsi sendiri tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi kejang yang menyertainya terkadang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman secara fisik atau cedera. Saat kejang, Anda mungkin tidak sengaja akan menggigit lidah atau mengalami cedera akibat terjatuh atau konvulsi, yang bisa terasa sakit.
Selain itu, dampak emosional dan psikologis dari hidup dengan epilepsi, termasuk kecemasan atau depresi, bisa menyusahkan. Secara keseluruhan, epilepsi lebih dikategorikan dari sifat kejang yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga daripada rasa sakit yang terus-menerus.
Siapa yang berisiko mengidap penyakit Epilepsi di Singapura?
Di Singapura, epilepsi dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang. Kondisi ini tidak terbatas pada kelompok orang tertentu.
Epilepsi dapat berkembang karena berbagai faktor, di antaranya:
Predisposisi genetik
Cedera otak
Infeksi
Kelainan struktural pada otak
Bagaimana diagnosis terhadap Epilepsi?
Diagnosis terhadap epilepsi melibatkan evaluasi medis secara komprehensif. Diagnosis ini biasanya meliputi:
Riwayat medis: dokter spesialis saraf akan mengumpulkan informasi tentang gejala yang Anda alami, frekuensi, durasi, dan pemicu potensialnya.
Pemeriksaan fisik: pemeriksaan fisik dapat membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari adanya kejang.
Elektroensefalografi (EEG): tes ini merekam aktivitas otak dan dapat mendeteksi pola listrik abnormal yang dikaitkan dengan epilepsi.
Tes pencitraan: Pemindaian otak, seperti magnetic resonance imaging (MRI scan) atau computed tomography scan (CT scan) dapat mengungkapkan kelainan struktural pada otak yang dapat memicu kejang.
Tes darah: tes ini membantu mengidentifikasi kondisi mendasar penyebab epilepsi, seperti infeksi atau gangguan metabolisme.
Catatan harian kejang: mencatat episode kejang dan detail yang terkait dapat membantu diagnosis dan perencanaan pengobatan epilepsi.
Apa saja pilihan pengobatan penyakit Epilepsi yang tersedia di Singapura?
Di Singapura, epilepsi diobati melalui berbagai metode, dan pilihan pengobatan tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis kejang, frekuensi kejang, dan pertimbangan kesehatan pada individu.
Berikut ini adalah pilihan pengobatan penyakit epilepsi yang biasanya akan direkomendasikan kepada Anda:
Pengobatan medis: pendekatan yang paling umum adalah menggunakan obat anti-epilepsi (OAE) untuk mengendalikan kejang. Dokter akan memberikan resep obat khusus yang disesuaikan dengan kondisi Anda, dan penting untuk meminumnya sesuai petunjuk.
Mengelola gaya hidup: mempertahankan gaya hidup sehat, termasuk pola tidur teratur, manajemen stres, dan menghindari konsumsi pemicu kejang, seperti alkohol berlebih atau obat yang terlewat tidak diminum, bisa sangat krusial.
Stimulasi saraf vagus (VNS): untuk beberapa orang, alat yang disebut VNS dan ditanam melalui operasi dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan kejang.
Diet ketogenik: dalam beberapa kasus, diet ketogenik ketat, tinggi lemak dan rendah karbohidrat, bisa saja efektif terutama pada anak-anak dengan epilepsi.
Operasi: untuk epilepsi yang resistan obat atau kasus di mana kejang berasal dari area otak tertentu, prosedur operasi untuk mengangkat atau memutuskan area tersebut dapat dipertimbangkan.
Neurostimulasi responsif (RNS): RNS adalah pendekatan lebih baru yang melibatkan alat yang ditanam di otak untuk memantau dan merespons aktivitas abnormal dari otak.
Rencana pengobatan akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda secara spesifik, dan tindak lanjut oleh dokter spesialis saraf secara rutin sangat penting untuk memastikan efektivitas pengobatan yang Anda pilih guna melakukan penyesuaian yang diperlukan. Penting untuk bekerja sama secara erat dengan tim medis untuk mengendalikan gejala epilepsi secara efektif dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apakah pengobatan medis terhadap penyakit epilepsi memiliki efek samping?
Ya, obat epilepsi dapat memiliki efek samping. Efek samping spesifik dari obat dapat bervariasi tergantung pada jenis obat dan individu. Efek samping yang umum, di antaranya adalah pusing, mengantuk, perubahan suasana hati, dan penambahan berat badan. Penting untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter Anda untuk menemukan obat yang paling cocok.
Apa yang harus saya lakukan selama kejang terjadi?
Selama kejang, berusahalah untuk tetap tenang dan lakukan langkah-langkah berikut ini:
Pastikan keamanan dengan menjauhkan benda-benda berbahaya.
Rebahkan diri Anda dengan lembut ke tanah.
Tempatkan diri Anda di posisi miring untuk membantu pernapasan.
Lindungi kepalamu.
Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut.
Dapatkan kepastian dan bantuan sesuai kebutuhan.
Apakah epilepsi dapat memengaruhi fungsi kognitif atau kesehatan mental?
Ya, epilepsi dapat memengaruhi fungsi kognitif dan kesehatan mental. Kejang dan efek samping dari obat-obatan medis dapat menyebabkan masalah pada ingatan, perubahan suasana hati, serta kecemasan atau depresi.