Saraf kejepit, yang di Singapura disebut juga herniasi diskus, adalah kondisi di mana diskus lumbal "terdorong keluar" dari tempatnya. Diskus lumbal dapat dideskripsikan sebagai "bantalan" dengan pusat gelatin (nukleus pulposus) yang dienkapsulasi oleh tulang rawan fibrosa tebal (anulus) di antara rongga-rongga lumbar. Diskus ini bertugas untuk memberikan bantalan kejut, mobilitas dan fleksibilitas tulang belakang, serta mencegah gerakan berlebihan.
Akibatnya, ketika terjadi saraf kejepit, perubahan struktural pada diskus dapat membuatnya keluar dari lokasi awal, lalu bersentuhan dengan saraf tulang belakang. Dalam kasus ini, saraf yang terpengaruh adalah saraf skiatika. Kontak yang terjadi secara terus-menerus ini dapat menyebabkan skiatika, yaitu iritasi di sepanjang jalur saraf skiatika yang memanjang dari punggung bawah hingga kaki.
Karena itu, sangat penting untuk mengobati saraf kejepit dan skiatika secara bersamaan. Penanganan pada salah satu kondisi dapat meredakan masalah yang ditimbulkan oleh kondisi yang lainnya, sehingga dapat memberikan penyembuhan holistik untuk keseluruhan masalah.
Dapat disimpulkan bahwa saraf kejepit adalah robekan yang terjadi pada anulus (tulang rawan fibrosa) yang menyebabkan nukleus (bagian dalam seperti gelatin) bocor keluar. Kondisi ini bisa terjadi secara bertahap atau akut. Terlepas dari stadium herniasi, penderita cenderung akan merasakan dampak dari herniasi diskus dan skiatika sejak dini.
Saraf kejepit dapat disebabkan oleh cedera akibat gerakan yang tidak tepat (memutar tubuh secara berlebihan) atau mengangkat beban berat. Postur tubuh yang tidak tepat saat istirahat dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan saraf kejepit karena rongga antara tulang belakang Anda terganggu. Selain itu, saraf kejepit juga bisa disebabkan oleh degenerasi yang terjadi selama beberapa waktu.
Di sisi lain, skiatika bukanlah satu kondisi independen melainkan gejala sekunder yang berasal dari masalah seperti saraf kejepit, pengikisan diskus, taji tulang, atau tumor tulang belakang . Kondisi ini pada dasarnya adalah iritasi pada saraf skiatika akibat kompresi berkepanjangan dari herniasi diskus atau pertumbuhan massa abnormal di tulang belakang.
Saraf kejepit dapat terjadi di mana saja, mulai dari tulang belakang bagian atas hingga bawah. Lokasinya akan menimbulkan gejala yang berbeda-beda.
Gejala saraf kejepit meliputi:
Gejala skiatika meliputi:
Ya, saraf kejepit dan skiatika umumnya merupakan kondisi yang dapat menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit bisa bertambah parah pada malam hari dan saat bersin atau batuk. Terkadang, penderita akan melaporkan sensasi seperti "tersentak", mirip sengatan listrik, saat bergerak. Rasa sakitnya bervariasi, mulai dari iritasi secara terus-menerus hingga iritasi yang sangat menyiksa, tergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda.
Siapa pun bisa mengalami saraf kejepit dan skiatika. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti seberapa besar pengaruh nyeri punggung yang biasa terjadi di Singapura terhadap saraf kejepit dan skiatika. Faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi Anda mengalami kondisi ini, meliputi:
Diagnosis terhadap saraf kejepit dan skiatika biasanya dapat dilakukan dengan cepat. Fase diagnostiknya, meliputi:
Pengobatan yang tepat diberikan secara bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda. Pendekatan pengobatan meliputi:
Anda dapat berupaya mengobati saraf terjepit di rumah dengan beristirahat yang cukup dan mengurangi tekanan pada punggung. Misalnya, jika Anda bekerja berjam-jam di meja, gunakanlah peralatan ergonomis yang bisa sangat mengurangi tekanan pada punggung. Peregangan tertentu juga dapat meredakan tekanan pada lumbar. Namun, jika rasa sakit semakin parah, berkonsultasilah dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mencegah kondisi Anda bertambah parah.
Tanda-tanda kesembuhan dari saraf terjepit dapat berupa berkurangnya rasa sakit. Anda juga akan merasa tulang belakang Anda menjadi lebih fleksibel. Secara umum, Anda tidak akan lagi mengalami gejala, seperti rasa sakit saat bersin atau batuk, dan kualitas tidur membaik karena nyeri punggung berkurang. Anda juga akan mendapatkan kembali sensasi di tempat yang sebelumnya kaku/mati rasa. Namun, penting untuk tetap menjaga postur tubuh yang baik dan berhati-hati dalam beraktivitas untuk mencegah kekambuhan.
Untuk menyembuhkan skiatika secara permanen, Anda perlu mengatasi masalah yang mendasarinya. Dalam hal ini, mengobati kondisi saraf terjepit yang Anda alami dengan pendekatan pengobatan yang tepat yang akan mengurangi iritasi pada saraf skiatika.
Biasanya, perlu 12 minggu agar gejala skiatika bisa teratasi. Tentu saja, ini tergantung pada seberapa dini pengobatan dimulai, penyesuaian yang Anda lakukan pada pola hidup Anda, dan komitmen terhadap pemulihan.