Kondisi

Saraf Kejepit dan Skiatika

Apa itu Saraf Kejepit dan Skiatika?

Saraf kejepit, yang di Singapura disebut juga herniasi diskus, adalah kondisi di mana diskus lumbal "terdorong keluar" dari tempatnya. Diskus lumbal dapat dideskripsikan sebagai "bantalan" dengan pusat gelatin (nukleus pulposus) yang dienkapsulasi oleh tulang rawan fibrosa tebal (anulus) di antara rongga-rongga lumbar. Diskus ini bertugas untuk memberikan bantalan kejut, mobilitas dan fleksibilitas tulang belakang, serta mencegah gerakan berlebihan.

Akibatnya, ketika terjadi saraf kejepit, perubahan struktural pada diskus dapat membuatnya keluar dari lokasi awal, lalu bersentuhan dengan saraf tulang belakang. Dalam kasus ini, saraf yang terpengaruh adalah saraf skiatika. Kontak yang terjadi secara terus-menerus ini dapat menyebabkan skiatika, yaitu iritasi di sepanjang jalur saraf skiatika yang memanjang dari punggung bawah hingga kaki.

Karena itu, sangat penting untuk mengobati saraf kejepit dan skiatika secara bersamaan. Penanganan pada salah satu kondisi dapat meredakan masalah yang ditimbulkan oleh kondisi yang lainnya, sehingga dapat memberikan penyembuhan holistik untuk keseluruhan masalah.

Dapat disimpulkan bahwa saraf kejepit adalah robekan yang terjadi pada anulus (tulang rawan fibrosa) yang menyebabkan nukleus (bagian dalam seperti gelatin) bocor keluar. Kondisi ini bisa terjadi secara bertahap atau akut. Terlepas dari stadium herniasi, penderita cenderung akan merasakan dampak dari herniasi diskus dan skiatika sejak dini.

saraf terjepit dan skiatika
Saraf kejepit dan skiatika adalah masalah tulang belakang yang saling berkaitan.

Apa saja penyebab Saraf Kejepit dan Skiatika?

Saraf kejepit dapat disebabkan oleh cedera akibat gerakan yang tidak tepat (memutar tubuh secara berlebihan) atau mengangkat beban berat. Postur tubuh yang tidak tepat saat istirahat dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan saraf kejepit karena rongga antara tulang belakang Anda terganggu. Selain itu, saraf kejepit juga bisa disebabkan oleh degenerasi yang terjadi selama beberapa waktu.

Di sisi lain, skiatika bukanlah satu kondisi independen melainkan gejala sekunder yang berasal dari masalah seperti saraf kejepit, pengikisan diskus, taji tulang, atau tumor tulang belakang . Kondisi ini pada dasarnya adalah iritasi pada saraf skiatika akibat kompresi berkepanjangan dari herniasi diskus atau pertumbuhan massa abnormal di tulang belakang.

Apa saja gejala Saraf Kejepit dan Skiatika?

Saraf kejepit dapat terjadi di mana saja, mulai dari tulang belakang bagian atas hingga bawah. Lokasinya akan menimbulkan gejala yang berbeda-beda.

Gejala saraf kejepit meliputi:

  • Nyeri punggung bawah yang menjalar ke kaki secara bertahap
  • Mati rasa di area bahu, punggung, lengan, tangan, kaki, dan telapak kaki
  • Rasa sakit pada leher yang terjadi secara terus-menerus
  • Rasa sakit yang terjadi di satu sisi tubuh
  • Rasa sakit saat membungkuk atau menegakkan tulang belakang
  • Rasa sakit yang meningkat akibat aktivitas fisik, seperti berjalan
  • Hilangnya sensasi dan mati rasa
  • Gangguan pada refleks kaki
  • Kelemahan saat menekuk lutut

Gejala skiatika meliputi:

  • Sensasi terbakar atau tersengat listrik di kaki yang terdampak
  • Kesemutan seperti ditusuk-tusuk jarum
  • Mati rasa di kaki atau punggung
  • Ketidakmampuan mengontrol buang air besar atau kecil (inkontinensia)
  • Kelemahan otot di punggung atau kaki
sakit punggu saat olahraga
Anak muda yang mengalami sakit punggung setelah berolahraga di gym.

Apakah Saraf Kejepit dan Skiatika menyakitkan?

Ya, saraf kejepit dan skiatika umumnya merupakan kondisi yang dapat menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit bisa bertambah parah pada malam hari dan saat bersin atau batuk. Terkadang, penderita akan melaporkan sensasi seperti "tersentak", mirip sengatan listrik, saat bergerak. Rasa sakitnya bervariasi, mulai dari iritasi secara terus-menerus hingga iritasi yang sangat menyiksa, tergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda.

Siapa yang berisiko terkena kondisi ini di Singapura?

Siapa pun bisa mengalami saraf kejepit dan skiatika. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti seberapa besar pengaruh nyeri punggung yang biasa terjadi di Singapura terhadap saraf kejepit dan skiatika. Faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi Anda mengalami kondisi ini, meliputi:

  • Jenis kelamin: pada umumnya, saraf kejepit dan skiatika lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kondisi ini mungkin lebih sering terjadi pada wanita lanjut usia dibandingkan pria lanjut usia.
  • Usia: saraf kejepit dan skiatika cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia antara 30-40 tahun.
  • Faktor gaya hidup: gaya hidup sedenter (kurang gerak), seperti pekerjaan kantoran, pekerjaan yang menuntut fisik, dan kebiasaan merokok adalah beberapa faktor gaya hidup yang dapat meningkatkan potensi terkena saraf kejepit dan skiatika.
  • Atlet: terutama atlet angkat besi atau bahkan orang yang sering berolahraga di gym, lebih berisiko akibat gerakan yang tidak tepat.
  • Kondisi kesehatan: beberapa orang dengan obesitas, stenosis spinal, dan spondylolisthesis, cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena saraf kejepit dan skiatika.
rontgen untuk memeriksa saraf terjepit
Tes pencitraan, seperti rontgen, biasanya cukup untuk mendiagnosis saraf kejepit dan skiatika.

Bagaimana diagnosis terhadap Saraf Kejepit dan Skiatika di Singapura?

Diagnosis terhadap saraf kejepit dan skiatika biasanya dapat dilakukan dengan cepat. Fase diagnostiknya, meliputi:

  • Pemeriksaan medis: dokter spesialis bedah saraf akan mengidentifikasi gejala yang Anda alami dan faktor risiko yang ada.
  • Pemeriksaan fisik: pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk menilai fungsi neurologis, refleks, dan titik nyeri spesifik Anda.
  • Tes pencitraan: rontgen, magnetic resonance imaging (MRI), dan computed tomography scan (CT scan) biasanya cukup untuk mendeteksi adanya saraf kejepit.
  • Elektromiografi dan Studi Konduksi Saraf (EMG/NCS): tes konduksi saraf akan dilakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan pada saraf.

Apa saja pilihan pengobatan untuk Saraf Kejepit dan Skatia di Singapura?

Pengobatan yang tepat diberikan secara bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda. Pendekatan pengobatan meliputi:

  • Pendekatan non-bedah: terapi fisik dan obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/NSAIDS) akan diberikan terlebih dahulu, terutama untuk kasus yang tidak parah.
  • Suntikan: injeksi epidural steroid dapat diberikan di lokasi herniasi untuk mengurangi rasa sakit dan meringankan gejala skiatika.
  • Operasi: operasi tulang belakang akan direkomendasikan jika tindakan konservatif tidak berhasil. Pilihan tindakan operasi dapat berupa disektomi, fusi tulang belakang , atau penggantian diskus buatan .

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Bagaimana cara untuk mengembalikan saraf kejepit ke tempatnya?

Anda dapat berupaya mengobati saraf terjepit di rumah dengan beristirahat yang cukup dan mengurangi tekanan pada punggung. Misalnya, jika Anda bekerja berjam-jam di meja, gunakanlah peralatan ergonomis yang bisa sangat mengurangi tekanan pada punggung. Peregangan tertentu juga dapat meredakan tekanan pada lumbar. Namun, jika rasa sakit semakin parah, berkonsultasilah dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mencegah kondisi Anda bertambah parah.

Bagaimana Anda tahu apakah saraf kejepit bisa disembuhkan?

Tanda-tanda kesembuhan dari saraf terjepit dapat berupa berkurangnya rasa sakit. Anda juga akan merasa tulang belakang Anda menjadi lebih fleksibel. Secara umum, Anda tidak akan lagi mengalami gejala, seperti rasa sakit saat bersin atau batuk, dan kualitas tidur membaik karena nyeri punggung berkurang. Anda juga akan mendapatkan kembali sensasi di tempat yang sebelumnya kaku/mati rasa. Namun, penting untuk tetap menjaga postur tubuh yang baik dan berhati-hati dalam beraktivitas untuk mencegah kekambuhan.

Bagaimana caranya untuk menyembuhkan skiatika secara permanen?

Untuk menyembuhkan skiatika secara permanen, Anda perlu mengatasi masalah yang mendasarinya. Dalam hal ini, mengobati kondisi saraf terjepit yang Anda alami dengan pendekatan pengobatan yang tepat yang akan mengurangi iritasi pada saraf skiatika.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai skiatika sembuh total?

Biasanya, perlu 12 minggu agar gejala skiatika bisa teratasi. Tentu saja, ini tergantung pada seberapa dini pengobatan dimulai, penyesuaian yang Anda lakukan pada pola hidup Anda, dan komitmen terhadap pemulihan.

Layanan Konsultasi Virtual

+65 9761 1163
Jadwal Konsultasi
Senin - Jumat pukul 11.00 - 18.00 | Sabtu pukul 11.00 - 14.00 | MINGGU LIBUR
Hak Cipta © 2024 Chou Neuroscience Clinic | Syarat & Ketentuan
Copyright © 2023 Chou Neuroscience Clinic. All Rights Reserved
cross