Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologis progresif yang ditandai dengan adanya kerusakan pada otak dan sistem saraf. Di Singapura, penyakit ini adalah gangguan neurodegeneratif paling umum nomor dua setelah Alzheimer. Penyakit ini terutama berdampak pada kemampuan Anda dalam mengontrol gerakan, sering kali menyebabkan tremor, gerakan lambat, atau otot menjadi kaku.
Otak bertanggung jawab atas banyak fungsi tubuh, termasuk gerakan. Gerakan dikendalikan oleh sel saraf di bagian otak yang disebut substantia nigra. Sel saraf ini menghasilkan dopamin, yang bertanggung jawab atas beberapa aspek, seperti ingatan, motivasi, suasana hati, dan gerakan. Ketika sel saraf ini rusak atau hancur, produksi dopamin akan berkurang sehingga menyebabkan penyakit Parkinson.
Terdapat lima tahapan dari Parkinson:
Stadium 1: stadium awal biasanya ditandai dengan adanya gejala ringan yang memengaruhi satu sisi tubuh.
Stadium 2: gejala menjadi lebih jelas, memengaruhi kedua sisi tubuh, dan mulai memengaruhi kualitas hidup.
Stadium 3: biasanya dianggap sebagai Parkinson stadium menengah, di mana terdapat gejala kehilangan keseimbangan yang lebih nyata, dan jadi lebih sering terjatuh. Disabilitas ini dianggap ringan hingga sedang karena penderita masih bisa hidup sendiri, tetapi kualitas hidupnya menurun.
Stadium 4: gejala telah berkembang sepenuhnya dan jelas sehingga membuat penderita tidak mungkin dan tidak aman untuk hidup secara mandiri.
Stadium 5: stadium lanjut dari Parkinson dan juga yang paling melemahkan tubuh. Penderita biasanya akan terbaring di tempat tidur dan membutuhkan perawatan 24 jam.
Apa saja penyebab Parkinson?
Meskipun sudah diketahui bahwa penurunan atau penyusutan produksi dopamin akibat kerusakan substantia nigra dan sel saraf sebagai pemicu utama, penyebab pasti penyakit ini masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor berikut diketahui berkaitan terhadap Parkinson:
Lingkungan: meskipun beberapa variasi genetik telah dikaitkan dengan penyakit Parkinson, tidak semua orang dengan variasi genetik ini akhirnya mengembangkan penyakit tersebut. Hal ini membuat para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan, seperti paparan racun, dapat berkontribusi pada penyakit Parkinson.
Badan lewy (lewy body): baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa penderita Parkinson memiliki peningkatan kadar Lewy body (deposit protein).
Apa saja gejala Parkinson?
Penyakit Parkinson memiliki gejala yang dapat dibagi menjadi dua kategori: motorik dan non-motorik.
Gejala motorik meliputi:
Tremor (gemetar) pada kepala, kaki, lengan, dan rahang.
Bradikinesia (gerakan melambat).
Rigiditas otot, di mana otot bisa tetap berkontraksi dalam waktu yang lama.
Gangguan keseimbangan postural, yang sering kali menyebabkan jatuh.
Gejala non-motorik meliputi:
Gangguan kognitif yang dapat menyebabkan kesulitan berpikir.
Perubahan suasana hati, seperti depresi.
Gangguan tidur, seperti insomnia.
Disfungsi saraf otonom, seperti sembelit, inkontinensia urin, disfungsi seksual.
Penyakit Parkinson biasanya tidak ditandai dengan rasa sakit. Namun, beberapa gejala dan komplikasi terkait dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri. Misalnya, otot kaku dan rigid yang dapat menyebabkan pegal-pegal atau nyeri pada otot Anda. Dalam beberapa kasus, penderita penyakit Parkinson mungkin mengalami rasa sakit karena jatuh atau cedera akibat masalah keseimbangan.
Meskipun nyeri bukanlah ciri utama dari penyakit Parkinson, tetap penting untuk mendiskusikan rasa tidak nyaman atau nyeri yang Anda alami dengan dokter spesialis saraf, karena dokter dapat membantu mengatasi dan menangani masalah ini secara efektif.
Siapa yang berisiko mengidap penyakit Parkinson di Singapura?
Meskipun Parkinson dapat menyerang siapa pun di Singapura, beberapa faktor dapat memengaruhi risikonya:
Usia: risiko Parkinson meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus didiagnosis pada orang berusia 60 tahun ke atas.
Jenis kelamin: pria cenderung sedikit lebih rentan terhadap Parkinson daripada wanita.
Faktor lingkungan: beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan racun lingkungan tertentu, seperti pestisida atau herbisida, dapat meningkatkan risiko Parkinson.
Penting untuk diingat bahwa meskipun faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi risiko, Parkinson tetap dapat berdampak pada Anda meskipun tanpa risiko tersebut.
Bagaimana diagnosis terhadap penyakit Parkinson?
Diagnosis terhadap Parkinson, meliputi:
Pemeriksaan klinis: dokter spesialis saraf akan memulai tindakan dengan mendiskusikan riwayat kesehatan dan gejala yang Anda alami. Anda akan diminta untuk menjelaskan sifat, timbul, dan perkembangan dari gejala.
Pemeriksaan fisik: pemeriksaan neurologis menyeluruh akan menilai kekuatan otot, koordinasi, refleks, dan gerakan Anda.
Respon terhadap pengobatan medis: salah satu kriteria diagnosis yang paling penting adalah respons Anda terhadap obat-obatan yang dipakai untuk mengobati Parkinson, terutama levodopa. Jika dengan obat ini gejala membaik, bisa diindikasikan bahwa Anda menderita Parkinson.
Tes darah: tes darah akan diminta untuk menyingkirkan kondisi medis lain yang memiliki gejala serupa.
Apa saja pilihan pengobatan Parkinson yang tersedia di Singapura?
Sampai saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Di Singapura, Parkinson ditangani melalui berbagai pilihan pengobatan untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Obat-obatan medis: resep obat akan diberikan untuk penderita Parkinson stadium awal. Obat-obatan ini biasanya bekerja untuk meningkatkan atau menambah kadar dopamin atau mencegah dopamin dipecah secara alami oleh tubuh.
Rencana pengobatan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan gejala yang Anda alami. Penting untuk menindaklanjuti pengobatan secara teratur dengan dokter spesialis saraf yang berpengalaman dalam menangani Parkinson untuk mengoptimalkan perawatan dan pengobatan sesuai kebutuhan.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apakah penyakit Parkinson bisa disembuhkan?
Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Parkinson. Pengobatan penyakit Parkinson bertujuan untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup bagi penderita.
Apakah penyakit Parkinson bisa dicegah?
Sampai saat ini, belum ada cara untuk mencegah penyakit Parkinson. Meskipun faktor gaya hidup tertentu dapat memengaruhi tingkat risikonya, penyebab pasti penyakit ini masih belum jelas, sehingga strategi pencegahan menjadi sulit. Namun, menjaga pola hidup sehat dapat berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Apa yang harus saya lakukan jika saya diduga mengidap penyakit Parkinson?
Jika Anda mencurigai diri Anda mengalami penyakit Parkinson karena merasakan gejala umum, seperti tremor atau kekakuan otot, penting untuk segera memeriksakan diri. Konsultasikan dengan dokter spesialis saraf yang berpengalaman dalam mendiagnosis dan menangani kondisi tersebut untuk mendapatkan pemeriksaan dan arahan yang tepat.